PENTINGNYA PENGERINGAN PADA BAWANG PUTIH

[ CV. Nutrima Sehatalami – Bogor ]. Bawang  putih  termasuk  salah  satu  familia Liliaceae yang populer di dunia. Bawang putih yang nama ilmiah Allium sativum L., memiliki kandungan  yang  kaya akan berbagai  zat  gizi  yang sangat  penting  untuk  kesehatan. Pemanfaatan    bawang    putih    di    Indonesia selama ini masih banyak sebagai penyedap masakan walaupun kini mulai merambah pada bidang kesehatan. Penggunaan  bawang  putih  sebagai  obat tradisional   telah   beratus-ratus   tahun yang lalu dikenal di berbagai negara di dunia, seperti Romawi, Mesir, India, Bulgaria,    dan sebagainya. Walapun memiliki banyak manfaat, namun satu hambatan yang sama, yaitu daya simpan  bawang  putih  yang  tidak  lama,  sehingga akan mempengaruhi kualitas dan khasiat dari bawang putih. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengawetkan  bawang  putih  dalam  bentuk  tepung, yang  memiliki  keunggulan  dapat  disimpan  lebih lama, praktis dan penggunaan volume yg lebih efisien.

            Pada tahun 2010  produksi bawang putih di Indonesia mencapai  12.295 ton. Produksi mengalami peningkatan untuk tahun 2011 sebesar 14.749 ton dan tahun 2012 sebesar 17.638 ton.  Akan tetapi  produksi  bawang  putih  untuk tahun  2013 mengalami  penurunan  sebesar 1.872 ton yaitu dari 17.638 ton menjadi 15.766 ton. Kemudian mengalami peningkatan lagi pada tahun 2014 dengan jumlah produksi 16.902 ton (BPS, 2015). Melihat dari data tersebut, potensi penggunaan bawang putih di Indonesia tergolong menjanjikan.

Bawang putih memiliki setidaknya 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak mineral, contohnya selenium. Bawang putih memiliki komponen sulfur yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Allium lainnya. Komponen sulfur inilah yang memberikan bau khas dan berbagai efek obat dari bawang putih. Bawang putih mengandung senyawa aktif yaitu allicin. Allicin merupakan senyawa kimia pada bawang putih yang berperan sebagai antibiotik. Dalam penghambatannya allicin merusak dinding sel bakteri dan juga menghambat sintesis RNA. Perusakan dinding sel bakteri bakteri dilakukan allicin dengan cara menginhibisi biosintesis dipeptidoglikan yang berperan dalam memberikan kekuatan dan rigidasi pada dinding sel, sedangkan penghambatan sintesin RNA dilakukan allicin dengan cara membentuk ikatan yang sangat kuat pada enzim bakteri yaitu DNA Dependent RNA Polymerase sehingga sintesis RNA pada bakteri terhambat. Bawang putih memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia antara lain adalah :

  • Pada Metabolisme Lemak dan Kolesterol Bawang putih membantu metabolisme lemak dan menurunkan level kolesterol tubuh. Meningkatkan kolesterol baik, HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat, LDL dan trigliserida. Melindungi pembuluh darah dan jantung. Secara signifikan mengurangi aktivitas HMG CoA dan enzim.
  • Terhadap Proses Oksidasi Sel Kanker Studi baru belakangan ini menunjukkan bahwa suatu kandungan dalam bawang putih memiliki kadar anti-oksidan yang kuat. Dan komponen sulfur dalam bawang putih juga dipercaya memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan tumor.
  • Terhadap Sistem Kardiovaskular Bawang putih dapat memperbaiki keseimbangan profil lipid, mempengaruhi tekanan darah, menginhibisi fungsi platelet, antioksidan dan aktivitas fibrinolisis.
  • Terhadap Tulang dan Sendi Diallyl disulfide (DADS), menghambat ekspresi protease matriks yang menyebabkan kerusakan pada struktur kondrosit. Serta memiliki mekanisme potensial bersifat protektif terhadap pasien dengan osteoporosis. Selain itu pula, bawang putih memiliki kemampuan anti-inflamasi.
  • Bawang putih telah banyak dikonsumsi dan digunakan sebagai obat, seperti halnya di dalam resep makanan Libanon, bawang putih ini digunakan sebagai resep untuk diet. Di Negara Asia, seperti Jepang atau Cina, bawang putih bisa dikonsumsi tanpa harus ditumbuk seperti kebanyakan bumbu di Indonesia, namun satu siung bawang putih bisa langsung dibakar di atas api atau dimakan langsung.
  • Menurunkan risiko kanker, bawang putih mentah kaya akan kandungan sulfur aktif yang mencegah pembentukan sel kanker dan menghambat penyebarannya dalam tubuh.
  • Mengendalikan tekanan darah, Potensi manfaat bawang putih untuk menurunkan tekanan darah telah lama dikenal sebanding dengan obat hipertensi generik. Sebuah penelitian dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences melaporkan bahwa efek penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sehabis makan bawang putih mentah hampir sama dengan obat atenolol.
  • Menjaga kesehatan otak, bawang putih bisa memperbanyak sel mikroglia tanpa memicu peningkatan kadar oksida nitrat dalam otak. Ini artinya bawang putih menawarkan manfaat perlindungan bagi sel-sel otak dengan membuatnya lebih kebal terhadap risiko penyakit neurologis, seperti demensia dan Alzheimer.
  • Mengatasi jerawat Bawang putih juga mengandung vitamin dan mineral lain yang dipercaya dapat membasmi jerawat. Mulai dari vitamin C, vitamin B-6, selenium, tembaga, dan seng yang bermanfaat untuk mengendalikan produksi minyak berlebih.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh. Selain mencegah masuk angin dan batuk, konsumsi bawang putih tunggal atau bawang lanang juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dalam menangkal penyakit-penyakit lain yang disebabkan virus. Ini disebabkan oleh khasiat alliinase dan alliin di dalamnya.
  • Mengatasi diabetes. Penelitian membuktikan bahwa konsumsi 2 sampai 3 siung bawang putih tunggal secara teratur bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Allicin bawang jika dikombinasikan dengan vitamin B dan thiamine bisa merangsang pankreas untuk mengirimkan insulin ke seluruh tubuh.
  • Bawang putih berkhasiat untuk menyembuhkan flu, karena bumbu dapur ini memiliki kandungan yang dapat memperbaiki sistem imun. Diantaranya seperti vitamin C, selenium hingga sulfur. Senyawa ini sangat berkhasiat untuk menyembuhkan flu.

Meskipun bawang putih memiliki banyak manfaat akan tetapi kadar air bawang putih tergolong tinggi yang menyebabkan bawang putih mudah mengalami kerusakan terutama kerusakan biologis yang disebabkan oleh mikroorganisme. Kadar  air pada  bawang  putih  yaitu  60,9-67,8%,  hal  ini  menyebabkan  bawang putih mudah membusuk karena pertumbuhan dan aktivitas mikroba pada bawang putih. Sehingga untuk mempertahankan kualitas bawang putih maka perlu dilakukan perlakuan pasca panen misalnya  pengeringan.  Pengeringan  bertujuan  mengurangi  kadar  air  bahan  sampai  batas dimana mikroorganisme  dan  kegiatan  enzim  yang  dapat  menyebabkan  pembusukan  akan terhenti,  dengan demikian  bahan  yang  dikeringkan dapat  mempunyai  waktu simpan  yang lama. Keuntungan yang diperoleh dari pengolahan bubuk bawang putih adalah lebih  awet, mudah dalam pengangkutan dan penggunaannya. Pengeringan  bawang  putih  dapat  dilakukan  dengan  penjemuran  di  bawah  sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan. Metode pengeringan buatan yang pernah diterapkan  untuk bawang  putih  misalnya pengeringan  hampa  udara dan pengeringan tipe rak berbahan bakar gas. Setelah mengalami pengeringan kadar air bawang putih menjadi 9,67 %. Jumlah kalium pada bawang putih juga mengalami kenaikan setelah proses pengeringan menjadi 1,66 % yang awalnya jumlah kaliumnya adalah 0,42 %.

Dengan sentuhan teknologi berupa proses pengeringan kandungan senyawa pada bawang putih mengalami peningkatan dan membuat kadar airnya rendah sehingga menambah umur simpannya dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.

 

Kontributor : Amel Daniela

CV. NUTRIMA SEHATALAMI : Produsen / Maklon Herbal || Health Food & Nutraceutical Company.

Alamat : Jalan Panorama 5 blok E no.14 RT.05/RW.05 Kelurahan Sindangbarang Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor Telp. (0251) 8423291

 

REFERENSI

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. 2015. Produksi Bawang Putih Menurut Provinsi Tahun 2009-2015. Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Close Menu