MANFAAT TANAMAN SARANG SEMUT SEBAGAI ANTIKANKER

Secara empiris sarang semut telah terbukti dapat menyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migrain, rematik, gangguan fungsi ginjal, prostat dan leukemia (Huxley, 1993).

Asian woman in a white shirt with a pink ribbon in the hospital background. Breast cancer awareness

Penyakit yang paling ditakuti adalah penyakit degeneratif seperti kanker, pertama karena biaya pengobatannya yang mahal dan tidak ada jaminan bagi penderitanya untuk sembuh secara total atau sewaktu – waktu dapat kambuh kembali. Hingga saat ini teknik pengobatan yang kanker yang lazim dilakukan adalah dengan cara pembedahan, radioterapi dan kemoterapi yang memerlukan waktu sangat panjang. Yang dimana memakan banyak biaya untuk melakukan pengobatan tersebut.

Masyarakat dan para ahlipun semakin banyak yang mencari cara lain yang dapat dilakukan untuk penyembuhan atau pengobatan penyakit yang di takuti ini. Penggunaan sarang semut sebagai obat herbal anti kanker pada penelitian dibuktikan oleh Qui Kim Tran dari University National of Hochimich City berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat menekan pertumbuhan sel tumor dan invasi sel kanker. Selain itu, ditemukan efek induksi apoptosis signifikan.

Apoptosis adalah suatu kematian sel yang terprogram atau programmed cell death. Sekali terjadi aktivasi akan menyebabkan reaksi enzymatik intraseluler. Hasil ini menunjukkan bahwa sarang semut memiliki aktivitas antitumor yang berpotensi tinggi terhadap serangan kanker pada manusia.

Kehilangan kontrol siklus sel normal memainkan peran penting dalam sebagian besar jenis tumor yang menjadi kanker. Siklus sel dimodulasi oleh interaksi beberapa molekul, termasuk cyclins, cyclin-activating kinase (CAK), cyclin-dependent kinase (CDK) dan cyclin-dependent kinases inhibitor (CDIs). Selain perannya sebagai CDI, p27Kip1 yang merupakan gen penekan tumor, pengatur resistensi obat pada tumor (benjolan padat), dan promotor apoptosis. Sarang semut menunjukkan aktivitas antitumor yang kuat melalui induksi p27Kip1 dan penekanan cyclin E.

Sarang semut dapat di konsumsi dengan berbagai macam cara dengan cara tradisional, penyerbukan ataupun kapsul. Biasanya masyarakat Indonesia mengkonsumsinya dengan cara tradisional dengan menjadikan sarang semut menjadi teh herbal. Cara tradisional ini dipilih karena mudah, sarang semut yang sudah kering dapat langsung direbus seperti teh dan disaring untuk memisahkan sarang semut dengan air teh herbal yang dihasilkannya.

Warna yang di hasilkan dari teh herbal sarang semut ini sedikit kemerahan bata, menghasilkan rasa yang tawar, dan menimbulkan efek kesegaran sehingga lebih disukai masyarakat Indonesia. Pengonsumsian obat herbal ini perlu di ikuti dengan pola hidup yang sehat juga, misalnya dengan menghindari makanan cepat saji, memperbanyak konsumsi sayuran, memperbanyak konsumsi vitamin dan sumber antioksidan, diikuti dengan olahraga dan tidur yang cukup.

Pengobatan dengan tanaman sarang semut ini telah dibuktikan oleh berbagai macam orang yang hasilnya bisa dianggap positif, selain memperkecil besarnya penyebaran kanker ataupun tumor hingga hilangnya sel kanker atau tumor tersebut. Beberapa dokter di rumah sakit terkenalpun saat ini mulai menganjurkan pengonsumsian sarang semut bagi penderita kanker, karena obat herbal tanaman sarang semut ini tidak memiliki efek samping yang tidak baik didalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Borror, D,J., Triplehorn, C.A., dan Johnson, N.F., 2005. Study of Insects. 7 th Edition.

Thomson Brooks/Cole. Australia, Canada, Singapura, Spain, United Kingdom, United Stated.

Huxley, C.R. 1993. The tuberosus epiphytes of the rubiaceae 6:

A taxonomic history of the hydnophytinae. Blumea 37: 335-340.

Natural. 2006. Senyawa aktif bersarang di sarang semut. Majalah. Jakarta. Hal 18–19.

Subroto M.A. dan H. Saputro. 2006. Gempur penyakit dengan sarang semut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Close Menu