Teknologi Enkapsulasi Bee Pollen (Page 2)

Sebelum dilakukan proses enkapsulasi pada bee pollen, terlebih dahulu dilakukan ekstraksi atau pembuatan ekstrak bee pollen. Ekstraksi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan senyawa yang diinginkan. Ekstraksi bertujuan untuk menghilangkan metabolit sekunder sehingga didapat esktrak dengan aktivitas biologis yang tinggi (Bankova et al., 2016). Ekstraksi ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya metode maserasi, ultrasound, ataupun microwave assisted extraction.

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/15/113537175/apa-itu-bee-pollen-produk-lebah-selain-madu-yang-kaya-manfaat

Proses ekstraksi bee pollen mengacu pada penelitian Rodríguez-González et al. (2018) dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Tahap pertama adalah bee pollen dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan pelarut etanol food grade dengan perbandingan 1:50 (b/v), kemudian dimasukkan ke dalam microwave dan dilakukan ekstraksi dengan power 945 W dan waktu 24 detik, serta dilakukan pengukuran temperatur. Ekstrak disaring dan disimpan pada suhu -20oC ± 3oC hingga dilakukan analisis.

Tahap enkapsulasi meliputi preparasi bahan penyalut dan pengeringan menggunakan spray dryer. Tahap preparasi bahan penyalut mengacu pada penelitian Cilek et al. (2012). Tahap pengeringan menggunakan spray dryer mengacu pada penelitian Cilek et al. (2012) dan Sereia et al., (2018). Langkah pertama dalam tahap preparasi adalah maltodekstrin dilarutkan dalam akuades sehingga dihasilkan larutan maltodekstrin dan disimpan semalaman di dalam shaking water bath pada 27oC dan 70 rpm. Larutan gum arab disiapkan dua jam sebelum dilakukan prosedur enkapsulasi.

Gum arab dan maltodekstrin dicampurkan menggunakan magnetic stirrer pada 1250 rpm. Ekstrak bee pollen dicampurkan dengan coating solution dengan perbandingan 1:10 b/b menggunakan homogenizer pada 4000 rpm selama 5 menit. Setelah itu, proses spray drying dilakukan menggunakan spray dryer dengan suhu inlet 130oC, aliran udara pengering 3,6 m3/s, dan kecepatan aliran bahan 0,5 L/jam.

https://www.halodoc.com/artikel/ini-manfaat-dan-efek-samping-bee-pollen-bagi-kesehatan

Hasil penelitian Sereia et al. (2018) menunjukkan bahwa proses enkapsulasi bee pollen dengan metode spray drying berhasil mempertahankan kandungan senyawa fenolik. Selain itu, produk enkapsulasi bee pollen yang dihasilkan memiliki kapasitas untuk menghilangkan radikal bebas. Kandungan nutrisi, kenampakan fisik, dan sifat fisiologis bubuk bee pollen yang dihasilkan juga baik sehingga menjanjikan untuk memberikan efek positif bagi kesehatan.

Sumber :

Penulis : Nastasya Putrinda Editha

Bankova, V., Bertelli, D., Borba, R., Conti, J. B., Cunha, D. B. D., Banert, C., Moreno, N. I. M. 2016. Standard Methods for Apis mellifera Propolis Research. Journal of Api 56(1): 41–49.

Cilek, B., Luca, A., Hasirci, V., Sahin, S., & Sumnu, G. 2012. Microencapsulation of Phenolic Compounds Extracted from Sour Cherry Pomace: Effect of Formulation, Ultrasonication Time and Core to Coating Ratio. European Food Research and Technology 235(4): 587–596.

Rodríguez-González, I., Ortega-Toro, R., & Díaz, C. 2018. Influence of Microwave- and Ultrasound-Assisted Extraction on Bioactive Compounds from Pollen. Contemporary Engineering Sciences 11(34): 1669–1676.

Sereia, M. J., Sereia, A. L., Parpinelli, R. S., Lima, E. G., Santos, A. R., Anjo, F. A., & Toledo, V. 2018. Freeze and Spray Drying of Scaptotrigona bipunctata (Lepeletier, 1836) Pollen – Development and Physicochemical Characterization. African Journal of Food Science 12(12): 367–373.

Tinggalkan Balasan

Close Menu