Khasiat Lidah Buaya Bagi Tubuh Manusia (page 1)

Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah.

https://www.freepik.com/free-photo/aloevera-table_6118267.htm#query=lidah%20buaya&position=18&from_view=search&track=ais&uuid=9ffb2050-1f9b-4789-9a05-00b688985435

Lidah buaya tumbuh subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya sebagai bahan baku makanan ( Sudarto, 1997).

Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada dekade 1990-an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002).

https://www.freepik.com/free-photo/aloe-vera-fresh-leaves-with-slices-gel-wooden-spoon-aloe-vera-is-natural-herb-use-beauty_7955712.htm#query=lidah%20buaya&position=39&from_view=search&track=ais&uuid=9ffb2050-1f9b-4789-9a05-00b688985435

Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besar- besaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin meluasnya penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan bisnis baru serta dapat dijadikan sebagai tanaman agroindustri (Sudarto, 1997).

Selain jenis Aloe yang umum dibudidayakan diantaranya adalah Aloe chinensis Baker, Aloe perryi, Aloe ferox, Aloe arborescens, dan Aloe barbadensis (Jatnika, 2009: 18). Dari berbagai jenis Aloe tersebut peneliti menggunakan Aloe chinensis karena banyak di budidayakan di Indonesia.

Penulis : Gregorius Bagaskoro

Tinggalkan Balasan

Close Menu