BEE POLLEN SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA PANGAN (page 3)

Telah dibuktikan bahwa ekstrak etanol bee pollen memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dalam efektivitas menghambat pertumbuhan bakteri patogen, contohnya pada bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan pada bakteri gram negatif Escherichia coli (Venskutonis, 2007).

https://www.aquatantan.dk/produkt/basic-bee-pollen-25-gr/

Antibakteri adalah suatu sifat senyawa dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Antibakteri berdasarkan asalnya dibagi menjadi antibiotik (antibakteri kimia sintetik) dan antibakteri yang berasal dari bahan alami. Berdasarkan sifat toksisitas selektifnya, ada antibakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) dan ada yang bersifat membunuh bakteri (bakterisidal). Mekanisme antibakteri:

1.Inhibisi Sintesis Dinding Sel
Dinding sel yang terdiri dari lapisan peptidoglikan, apabila terjadi cedera atau inhibisi pada pembentuknya menyebabkan sel menjadi lisis, apabila diberi antibiotik aktif dinding sel mengakibatkan bakteri membengkak atau mengalami kerusakan bentuk. Contoh agen yang bekerja dengan cara inhibisi sinensis dinding sel adalah penisilin.
2.Inhibisi Fungsi Membran Sel
Membran plasma bersifat semipermeabel dan mengendalikan transport berbagai metabolit ke dalam dan keluar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang (barrier) osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran. Menurut Jawetz et al (2007), membran sitoplasma bakteri lebih mudah rusak oleh agen tertentu dibandingkan membran sel pada hewan. Apabila terjadi integrasi fungsional membran sitoplasma terganggu, makromolekul dan ion dapat keluar dari sel dan menyebabkan kerusakan atau kematian sel.
3.Inhibisi Sintesis Protein
Setiap komposisi kimia ribosom bakteri hanya terdiri dari 70S ribosom, sedangkan pada mamalia 80S ribosom. Obat antimikroba dapat menghambat sintesa protein pada ribosom bakteri tanpa berefek besar pada ribosom mamalia
4.Toksisitas Selektif
Toksisitas selektif menunjukkan bahwa obat tersebut bersifat racun bagi pathogen dan tidak berbahaya bagi penjamunya. Toksisitas selektif berfungsi sebagai penghantar spesifik yang dibutuhkan untuk melekatkan obat, atau bergantung pada inhibisi proses biokimia yang dibutuhkan patogen.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian Syafrizal (2016) hasil maserasi ekstrak bee pollen pada maserasi selama 5 menit menyatakan bahwa fraksi etanol memiliki bioaktivitas paling tinggi terhadap larva udang yang ditunjukkan dengan nilai LC50 paling kecil yaitu 249,60 ppm. Nilai ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 249,60 ppm fraksi etanol mampu membunuh larva udang sampai 50% populasi.

http://lagizi.com/wp-content/uploads/2016/03/10-amazing-benefits-of-bee-pollen.jpg

Semakin kecil nilai LC50 (Lethal Concentration 50%) dari suatu sampel maka semakin tinggi toksisitasnya. Tingginya aktivitas toksisitas dari fraksi etanol terhadap larva udang dibandingkan dengan ekstrak kasar dan fraksi etil asetat diperkirakan adanya kandungan senyawa alkaloid yang cukup tinggi, hal tersebut dikarenakan pada fraksi etanol senyawa alkaloid lebih aktif yaitu dalam fase yang polar (Harborne, 1987).

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa bee pollen mempunyai kandungan antibakteri karena dalam kandungan bee pollen tersebut terdapat senyawa senyawa yang dapat membantu mendukung aktivitas antibakteri pada bee pollen tersebut.

Sumber :

Penulis : Nadila Zulfa

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. ITB Press, Bandung.

Venskutonis. 2007. Antibacterial Activity of Honey and Beebread of DifferentAgainst S. aureus and S.epidermis.Journal Food Technology and  Biotechnology,pp. 201-208.

Tinggalkan Balasan

Close Menu