Temulawak Sebagai Obat Kolesterol

Temulawak mengandung zat kuning kurkuminoid, minyak asiri, pati, protein, lemak (fixed oil), selulosa, dan mineral. Di antara komponen tersebut,yang paling banyak kegunannnya ialah pati, kurkuminoid, dan minyak asiri. Ketiganya banyak digunakan baik dalam industri maupun dalam rumah tangga.

turmeric roots on wooden table (by freepik)

Pati merupakan komponen kimia terbesar dari rimpang temulawak. Pati temulawak berwarna putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid. Kadar protein pati temulawak lebih tinggi dibandingkan pati tanaman lainnya. Kadar protein pati temulawak sebesar 1,5 persen, sedangkan pati jagung yang menempati posisi kedua hanya mengandung 0,8 persen (Said, 2007).

Berdasarkan kandungan-kandungan tersebut, khasiat temulawak sebagai obat telah lama dikenal , baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutama di Jerman dan Belanda. Dalam farmakologi Indonesia, temulawak termasuk salah satu simplisia yang harus tersedia di apotek. Pengalaman empiris dan hasil penelitian membuktikan bahwa banyak sekali khasiat dan manfaat temulawak. Terbukti bahwa temulawak dapat meyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Glass cup of hot tea and fresh turmeric roots on wooden table, above view (by freepik)

Contohnya, pengobatan yang digunakan untuk menyembuhkan gangguan fungsi hati (lever), baik itu yang terjadi pada hepatitis maupun pada perlemakan hati. Sebagai obat gangguan hati, temulawak berperan sebagai kolagoga, yakni berperan dalam meningkatkan produksi dan sekresi empedu, menurunkan kadar kolestrol hati, dan mengaktifkan enzim yang dapt memecah lemak di hati. Aktivitas temulawak dalam tubuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol disebut sebagai aktivitas hipokolesterolemik.

SUMBER :

Penulis : Bella Amalia

Said, A. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: PT. Sinar Wadja Lestari.