MANFAAT DAUN KELOR (Page 3)

Daun kelor selain diindikasi dapat menurunkan kolesterol, daun kelor juga dapat menurunkan lemak pada jantung. Senyawa β-sitosterol dan komponen polifenol pada daun kelor memegang peranan penting dalam proses memperbaiki perlemakan jantung.

Edible moringa leaves fresh organic cultivated

Senyawa βsitosterol dapat menurunkan level kolesterol, sehingga dapat mengurangi lemak bebas dalam serum. Demikian dapat 20 mengurangi trigliserida dan penambahan massa pada jaringan lemak jantung. Oleh karena itu, proses yang menyebabkan perlemakan jantung dapat dihambat. Steatosis / perlemakan jantung merupakan perubahan yang reversible. Sehingga ketika sumber kerusakan dihilangkan atau dikurangi maka jumlah perlemakan jantung dapat berkurang (Cherian et al., 2012).

Flavonoid dapat langsung bereaksi dengan anion superoksida dan radikal peroksil lipid dan akibatnya menghambat atau memutus rantai peroksidasi lipid. Pada penelitian yang telah dilakukan, indeks aterogenik menunjukkan disposisi sel atau plak atau infiltrasi lemak dalam jantung, arteri koroner, aorta, hati dan ginjal. Semakin tinggi indeks aterogenik, semakin tinggi risiko organ-organ di atas untuk kerusakan oksidatif. Pengobatan dengan Moringa oleifera (100 dan 200mg / kg / berat badan) secara signifikan mengurangi indeks aterogenik pada tikus yang diberi makan diet aterogenik pada hari ke 28 (Rajanandh, 2012).

Moringa leaves and capsules (Herbs for health)

Ekstrak hidroalkohol dari Moringa oleifera menunjukkan adanya flavanoid, polifenol, dan seskuiterpinoid. Penelitian yang dilakukan oleh Jain dkk (2010) menunjukan bahwa Ekstrak metanol daun Moringa oleifera Lam telah terbukti memiliki aktivitas hipolipidemik. Pengobatan dengan ekstrak metanol daun kelor, pada tiga dosis yang berbeda secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serta meningkatkan kadar HDL. Selain itu, Indeks aterogenik berkurang secara signifikan.

Tidak ada efek buruk yang dilaporkan dalam studi manusia yang telah dilakukan hingga saat ini. Selain itu, berbagai sediaan dari daun kelor telah dan terus digunakan dan dikembangkan di seluruh dunia sebagai makanan dan sebagai obat tanpa laporan efek buruk. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan pada hewan juga telah dilakukan secara khusus menilai toksisitas potensial dari berbagai sediaan M. oleifera (Stohs dan Hartman, 2015).

Sumber :

Penulis : Arumdini

Cherian, S., G. D. Lopaschuk, dan E. Carvalho. 2012. Cellular Cross-Talk Between Epicardial Adipose Tissue and Myocardium in Relation to The Pathogenesis of Cardiovascular Disease. Am J Physiol Endocrinol Metab, 303 (8).

Jain, Pankaj G. 2010. Hypolipidemic Activity of Moringa oleifera Lam., Moringaceae On High Fat Diet Induced Hyperlipidemia in Albino Rats. Brazilian Journal of Pharmacognosy Vol. 20 (6) : 969-973.

Rajanandh, M. G. 2012. Moringa oleifera Lam. A Herbal Medicine for Hyperlipidemia: A Pre-clinical Report. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 2 (SUPPL2), pp.S790–S795. http://dx.doi.org/10.1016/S2222-1808(12)60266-7.

Stohs, S. J., dan M. J. Hartman. 2015. Review of the Safety and Efficacy of Moringa oleifera. Phytotherapy Research. 29 (6) : 796–804.