Tanaman Sambung Nyawa Sebagai Obat Anti Kanker (page 3)

Sambung nyawa juga memiliki aktivitas sebagai antikanker. Sambung nyawa diketahui dapat digunakan untuk treatment leukemia, uterin, dan kanker payudara (Agustina et al, 2006). Sambung nyawa juga diketahui sebagai antitumor (Maw et al, 2011). Hal ini diketahui, bahwa ekstrak etanol sambung nyawa dengan pengobatan jangka pendek atau sekitar 10 minggu dapat menekan perkembangan karsinogenesis lidah yang diinduksi nitroquinolin 1-oksida selama fase inisiasi. Untuk jangka lebih lama, yaitu sekitar 26 minggu ekstrak etanol sambung nyawa menunjukkan penekanan yang tingi terhadap karsinogenesis oral.

https://www.alodokter.com/ketahui-khasiat-daun-sambung-nyawa-untuk-kesehatan

Secara mekanis, sambung nyawa menghambat fase inisiasi dari karsinogenesis (Agustina et al, 2006). Percobaan dengan menggunakan ekstrak etanol menghasilkan pengurangan ekspresi dan aktivitas dari enzim sitokrom P450 yang signifikan seperti CYP1A2, CYP3A4 dan CYP1A1 (Ghofur, 2015 dan Afandi, 2014).

Penghambatan ini dapat menyebabkan resiko kanker yang lebih rendah karena akan mengakibatkan pengurangan konversi masing-masing procarcinogens menjadi pemicu kanker (Afandi et al, 2014). Selain itu, pengobatan dengan ekstrak daun sambung nyawa juga telah menunjukkan perangsangan ekspresi glutathione-transferase yang terlibat dalam detoksifikasi senyawa karsinogenik. Hal ini dapat membantu mencegah pembentukan kanker pada fase inisiasinya (Ghofur, 2015 dan Hamid, 2009).


Secara in vivo, flavonoid yang terabsorbsi akan aktif menghambat radikal bebas yang diakibatkan oleh sitotoksisitas oleh peroksidasi. Secara in vitro, flavonoid menghambat peroksidasi lemak, pada tahap inisiasi berperan sebagai pengikat anion superoksida dan radikal hidroksil.

Reaksi radikal selanjutnya diakhiri oleh flavonoid dengan mendonorkan atom hidrogen pada radikal peroksida membentuk radikal flavonoid sekaligus mengakhiri rantai reaksi. Flavonoid juga dapat menghambat superoksidasi fenton, yaitu sumber penting radikal O2 aktif. Flavonoid telah dilaporkan dapat mengkelat ion besi (Fe++) dan membentuk kompleks inert/lambat yang tidak dapat menginisiasi lipid peroksidasi (Laghari et al, 2011).

https://www.alodokter.com/penyakit-kanker


Proses pembuatan ekstrak daun sambung nyawa dimulai dari membersihkan daun sambung nyawa dengan air mengalir dan setelahnya ditiriskan. Kemudian dijemur dengan ditutupi kain berwarna gelap untuk menghindari kontak langsung dengan matahari. Setelah didapatkan daun yang kering, kemudian daun dibuat serbuk dan diayak hingga diperoleh serbuk daun sambung nyawa. Sebanyak 500 gram serbuk diekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 1,5 L.

Pengadukan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada pagi dan sore hari, setelah 3 x 24 jam dilakukan penyaringan. Ampas proses tersebut kembali dimaserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 1,5 L. Proses maserasi dilakukan sebanyak tiga kali. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan kemudian diendapkan, lalu disaring untuk selanjutnya diuapkan dengan pengurangan tekanan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental (Hamid et al, 2010).

https://desaputat.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/1034-MANFAAT-DAUN-SAMBUNG-NYOWO


Fraksi etil asetat ekstrak etanolik sambung nyawa mengandung senyawa flavonoid yang mengarah pada golongan favon atau flavonol. Senyawa flavonoid yang ditemukan pada fraksi heksana-etil asetat XIX dan XX ekstrak etanolik daun sambung nyawa (Meiyanto & Septisetyani, 2005) mempunyai nilai IC50 sebesar 119 μg/ml terhadap sel kanker leher rahim HeLa.

Selain itu, senyawa flavonoid yang ditemukan dalam fraksi heksan-etil asetat XII dan XIII ekstrak etanolik daun sambung nyawa mampu menghambat sel kanker payudara T47D dengan IC50 sebesar 80 μg/ml.11,12 pada penelitian goffur dkk (2009) yang menyatakan bahwa dosis 350 dan 700 mg/kgBB telah terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker maka dosis yang akan digunakan pada penelitian diambil dari pertengahan dosis efektif yaitu 500mg/KgBB. 7,20,13

Penulis : Jafar

Afandi, A., Sadikun, A., and Ismail, S., 2014. ANTIOXIDANT PROPERTIES OF GYNURA PROCUMBENS EXTRACT AND THEIR INHIBITORY EFFECTS ON TWO MAJOR HUMAN RECOMBINANT CYTOCHROME P450S USING A HIGH THROUGHOUT LUMINESCENCE ASSAY. Asian J. Pharm. Clin. Res. 7, 36-41.

Hamid, A.A., O.O.Aiyelaagbe., L.A.Usman., O.M.Ameen., dan A.Lawal, Antioxidants: Its medicinal and pharmacological Applications, African Journal of Pure and Applied Chemistry, 4, p.142-151, 2010.

Laghari, Abdul Qayoom., Shahabuddin Memon., Aisha Nelofar., and Abdul Hafeez Laghari, Extraction, Identification and Antioxide Properties Of The Flavonoid-Rich Fractions from Leaves and Flowers Of Cassia Angustifolia, American Journal Of Analytical Chemistry, 2, p.871-878, 2011.

Tinggalkan Balasan

Close Menu