ANTIEMESIS DARI MADU TRIGONA (page 2)

Madu adalah cairan alami yang umumnya memiliki rasa manis, dihasilkan oleh lebah madu, dari sari bunga tanaman (floral nectar) atau bagian lain dari tanaman (extra floral nectar) atau ekskresi serangga yang berkhasiat dan bergizi tinggi.

https://daridesa.com/ekonomi/madu-trigona-bisa-jadi-alternatif-sumber-penghasilan-dari-desa/

Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk sari. Di samping itu, dalam  madu terdapat pula sejumlah kecil tembaga, yodium, dan seng serta beberapa jenis hormone (Sambodo, 2009). 

Madu juga mengandung enzim – enzim seperti diastase, glukosa oksidase, katalase serta vitamin A, betakaroten, vitamin B kompleks lengkap, vitamin C, D, E dan K. Selain itu juga dilengkapi mineral berupa kalium besi, magnesium, fosfor, tembaga, mangan, natrium dan kalsium. Bahkan terdapat hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh glukosa oksidase dan inhibin (Hamad, 2007).

https://www.kompasiana.com/erniazis6830/6299bf81d26345704c356762/serangga-kecil-yang-bermanfaat

Madu trigona diketahui memiliki senyawa antioksidan cukup tinggi yang dapat meredakan gejala mual dan muntah pada ibu hamil. Penelitian Fatma et al., menunjukkan bahwa antioksidan yang diberikan pada ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum dapat mengurangi keparahan mual dan muntah. 

Menurut Eda et al (2005) propolis yang berasal dari lebah tanpa sengat (Trigona sp) dapat digunakan sebagai antiemesis, maka madu dari lebah trigona pun diasumsikan dapat menjadi antiemesis melihat sesama produk turunan lebah trigona. Aktivitas antioksidan pada madu lebah tanpa sengat diketahui tiga kali lipat lebih besar dari madu lebah bersengat (Guerrini et al., 2009; Da Silva et al., 2013).

Sumber :

Penulis : Fajar Abhirama

Eda M, Hayashi Y, Kinoshita K, Koyama K, Takashi K, Akutu K. 2005. Anti-emetic Principles of Water Extract of Brazilian Propolis. Pharmaceuticalbiology. 43(2):184-188.

Hamad, S. 2007. Terapi Madu. Jakarta : Pustaka Iman.

Sambodo, N.W., 2009, Uji Eefek Tonik Madu Rambutan Pada Mencit PutihJantan Dengan Metode Natatory Exhaustion, Skripsi, Fakultas Farmasi,Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Close Menu