Propolis merupakan bahan yang mengandung fitokimia kompleks, dengan kandungan utama flavonoid. Bankova (2005a) telah mereview kandungan fitokimia propolis beserta aktivitas farmakologisnya, yang antara lain mengemukakan aktivitas antibakterial dan hepatoprotektif propolis.
Komponen aktif propolis yang bertindak sebagai anti bakteri yaitu flavanones, flavones, phenolic acids and their esters, prenylated p-coumaric acid, labdane diterpenes, dan prenylated benzophenones. Sedangkan komponen aktif propolis yang bertindak sebagai hepatoprotektor yaitu caffeic acid, ferulic acids, caffeic acif phenethyl ester, prenylated p-coumaric acis, flavonoids, lignans dan caffeoyl quinic acids.
Berdasarkan penelitian, Propolis dan OAT tampak memperlihatkan sinergi yang ideal. Kombinasi keduanya dalam melawan infeksi M.tbc. menjadikan mekanisme untuk melawan M.tbc. menjadi kompleks. Hal ini akan menciptakan situasi yang lebih rumit bagi M.tbc. sehingga sulit untuk menemukan solusi agar menjadi resisten. Oleh karena itu, kombinasi propolis dan OAT memberikan harapan baru untuk mengatasi resistensi M.tbc. terhadap OAT.
Propolis juga tampak menyediakan gliserol yang bertindak memperkuat membran dan dinding sel liver. Dengan cara ini, liver lebih terlindung dari kerusakan oksidatif meskipun banyak berinteraksi dengan metabolit radikal dalam proses penyembuhan. Perlindungan liver juga tampak diperlihatkan oleh senyawa aktif yang bersifat antioksidan.
Perlindungan liver dari efek toksik OAT kemudian disempurnakan oleh aktivitas antiemesis oleh enzim gliserol kinase (dengan kehadiran gliserol) dan azulenemethanol dan glucopyranoside, sehingga aktivitas pemulihan status gizi berjalan baik. Melalui proses yang kompleks tersebut, kombinasi propolis dan OAT memperlihatkan efektifitasnya untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan status gizi penderita Tbc paru.
Penulis : Jafar