Propolis Sebagai Anti Bakteri Pemelihara Kesehatan Mulut (page 3)

Hegazi et al., melaporkan bahwa propolis memiliki efek antibakteri terhadap S.aureus, E.coli dan Candida albicans yang berbeda-beda tergantung pada asal dari propolis (Hegazi et al., 2001). El Hady juga melaporkan hal yang sama (EI Hady, et al., 2001).

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/18/130514075/5-manfaat-minum-propolis-untuk-kesehatan-ada-juga-efek-sampingnya

Takasi et al., (1994) menyatakan bahwa propolis dapat mempunyai efek antimikroba dengan cara mencegah pembelahan sel sehingga menghasilkan bahan yang disebut sebagai Pseudo Multicellular Strepthococus. Lagipula propolis dapat mengacaukan Sitoplasma, membrane Sitoplasma dan dinding sel yang menyebabkan bacteriolysis parsial dan menghambat sintesa protein. Sudah terbukti bahwa mekanisme kerja propolis thd sel bakteri sangatlah kompleks.

Penelitian dengan Microcalorimetric dan mikroskop elektron terhadap bentuk kerja dari propolis sebagai antimikroba yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah pembelahan sel sehingga menghasilkan bentukan Pseudo Multicellular Strepthococus. Mekanisme kerja propolis sangatlah kompleks sehingga tidak dapat dibuat bentuk klasik sebagai antibiotika.

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/17/144600675/cara-minum-propolis-sebelum-atau-sesudah-makan-


Sifat antimikroba dan antibiotika pada propolis dapat menggantikan sifat antibiotik yang digunakan pada produk penyegar mulut maupun pasta gigi. Namun berbeda dengan senyawa sintetis, propolis dapat dikonsumsi dan memiliki khasiat lain yaitu memelihara kesehatan tubuh sehingga sangat cocok untuk dikembangkan dalam bentuk permen yang bertahan lama di mulut.

Sumber :

Penulis : Fiermansyah

Hegazi AG, El Hady AFK, 2001. Egyptian Propolis: 1-Antimicrobial Activity and Chemical Composition of Upper Egypt Propolis. Z. Naturforsch.56c:82-88.

Takasi, Kikuni NB. Schilr, H. 1994. Electron microscopic investigation of the possible Mechanism of the untibacterial action of propolis. Provenance planta Med., 60 (3). 222 – 227.

Tinggalkan Balasan

Close Menu