MENGKUDU PENGHAMBAT BAKTERI PENYEBAB DIARE (page 2)

Buah mengkudu memiliki khasiat yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Mengkudu mengandung alkaloid yang dinamakan xeronin. Alkaloid ini berguna untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein serta bekerja untuk melawan peradangan yang terjadi di dalam tubuh (Wijayakusuma, 2008).

Noni or Morinda Citrifolia and pieces in a wooden cup, separate on a white background.

Semua sel yang dimasuki xeronin ini akan menjadi aktif, lebih sehat, dan terjadi perbaikan struktur maupun fungsinya (Bangun, 2010). Kebutuhan akan xeronin cenderung meningkat jika terdapat masalah kesehatan (baik fisik maupun emosional), infeksi, racun, dan semakin bertambahnya usia. Buah mengkudu juga mengandung skopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah serta berkhasiat sebagai anti bakteri, anti alergi dan anti radang (Rukmana, 2010).

Buah mengkudu mengandung senyawa antibakteri seperti acubin, antrakuinon asperuloside, dan alizarin. Senyawa tersebut mampu melawan bakteri diantarannya Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa. Senyawa antrakuinon dapat menstimulasi sekresi enzim pencernaan dan empedu, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan pencernaan (Latief, 2012).

Men holding toilet roll have abdominal pain coronavirus symptom concept

Senyawa yang terkandung dalam mengkudu merupakan senyawa yang bertindak sebagai anti bakteri atau anti mikroba. Sehingga apabila mengkonsumsi buah mengkudu atau ekstrak dari daun mengkudu dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare. Robinson (1995) menyatakan bahwa antrakuinon merupakan senyawa kristal bertitik leleh tinggi, larut dalam pelarut organik dan basa. Turunan kuinon ini efektif dalam menghambat bakteri gram negatif dengan menghambat sintesis DNA bakteri, sehingga tidak terjadi replikasi DNA bakteri dan bakteri tidak dapat terbentuk secara utuh (Siswandono dan Soekardjo, 1995).

Menurut Jawetz (2005) mekanisme senyawa anti mikroba menghambat bakteri patogen ada 3 cara. Cara yang pertama yaitu dengan mengganggu pembentukan dinding sel atau dengan merusak dinding sel. Cara yang kedua adalah menghambat membran plasma, berakibat terjadinya kebocoran materi intraselular. Cara yang ketiga adalah penghambatan sintesa protein, asam nukleat, dan aktivitas enzim.

Penulis : Arumdini

Sumber :

Adesanoye O. A., A. O. C. Ifezue, dan E. O. Farombi. 2014. Influence of Chloramphenicol and Amoxicillin on Rat Liver Microsomal Enzymes and Lipid Peroxidation. African Journal of Biomedical Research, 135–142.

Bangun, A. P. 2010. Khasiat Buah Mengkudu. Binarupa Aksara, Jakarta.

Brooks, G. F., Butel, S. Janet, Morse, dan A. Stephen. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Penerbit EGC, Jakarta.

Frankel, G. 2002. Microbial Attachment to Food and Food Contact Surfaces. Adv. Food Nutr. Res. 43: 319-370.

Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan Bandung. Hal : 123-129.

Howard, C., dan Ansel. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Jawetz, Melinick, dan Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiologi). Salemba Medika, Jakarta : 317-318.

Karch, H. 2001. The Role of Virulence Factors in Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC) Associated Hemolytic Uremic Syndrome, Semin. Thromb. Hemost. 27 ;207–214.

Kaur S. P., R. Rao, dan S. Nanda. 2011. Amoxicillin: A Broad Spectrum Antibiotic. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.

Latief, A. 2012. Obat Tradisional. Penerbit EGC, Jakarta.

Parsot, C. 2005. Shigella spp. and Enteroinvasive E. coli Pathogenicity Factors, FEMS Microbiol. Lett. 252 8–11.

Robinson, T. 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-216, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Rukmana, R. 2010. Mengkudu Budi Daya dan Prospek Agrobisnis. Kanisius, Yogyakarta.

Siswandono, dan B. Soekardjo. 1995. Kimia Medisinal. Universitas Airlangga Press, Surabaya.

Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Wijayakusuma, H. 2008. Penyembuhan Dengan Mengkudu (Morinda citrifolia). Milenia Populer, Jakarta