EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI DAPAT MENINGKATKAN TROMBOSIT (page 2)

Di dalam daun jambu biji antara lain mengandung tanin, minyak atsiri (eugenol), dan minyak lemak. Oleh karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional

Two Kratom (Mitragyna speciosa) leaves isolated on white background with clipping path.

Daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat mengatasi DBD. Daun jambu biji mengandung metabolit sekunder seperti tanin, polifenolat, flovanoid, menoterpenoid, alkaloid, kuinon, saponin, minyak atsiri, dan siskulterpen (Kurniawati, 2006).

Kandungan senyawa kimia pada daun tersebut meliputi alkohol, aldehida, hidrokarbon alifatik, alkohol aromatik, kadalena, kalsium, karbohidrat, beta kariofilena, kasuarinin, klorofil A, klorofil B, sineol, tanin terkondensasi, asam krategolat, minyak atsiri, galiotanin, 4-gentiobiosida asam elagat, guajaverin, asam guajavolat, guavin A, guavin B, guavin C, guavin D, tanin yang dapat terhidrolisis, asam 2-alfa-hidroksi ursolat, unsur anorganik, isostriktinin, leukosianidin, limonena, D-limonena, DLlimonena, lutein, asam mastinat, monoterpenoid, neo-beta-karotena U, nerolidol, asam oleanolat, asam oksalat, pedunkulagin, pigmen, kalium, asam psidiolat, kuersetin, sesquiguavaena, sesquiterpenoid, beta-sitosterol, stakiurin, striknin, telimagrandin I, triterpenoid, asam ursolat (Soegijanto, 2010).

Young and fresh guava fruit on the tree

Ekstrak daun jambu biji juga dapat meningkatkan jumlah megakariosit dalam sumsum tulang sehingga dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah (Soegijanto et al., 2010). Red Fermented Rice (RFR) dikenal juga dengan nama angkak merupakan salah satu obat herbal yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit terutama pada kasus demam berdarah. Angkak merupakan hasil fermentasi beras yang menggunakan kapang Monascus purpureus (Rindiastuti, 2008).

Hal yang penting yang harus diperhatikan dalam DBD adalah disfungsi endotel dan trombositopenia, yang terjadi melalui mekanisme inflamasi atau apoptosis. Salah satu alternatif untuk mencegahnya adalah dengan pemanfaatan angkak. Angkak ini mengandung isoflavon dan lovastatin yang berperan sebagai senyawa anti inflamasi (Rindiastuti, 2008).

Sumber :

Dewanti, T. W., Siti Narsitoh Wulan, Indira Nur C. 2005. Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Produk Kering, Instan dan Effervescent dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl). Jurnal Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Vol. 6, No. 1, hh 29 – 36

Dzakiy, U. N. 2006. Jambu Biji. Diakses pada http://www.agribisnis.deptan.go.id/index.php?files=BeritaDetail&id=52- 105k.

Kurniawati, A. 2006. Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Daun jambu Biji (Psidium guajava L) dengan Menggunakan Aquapec HV-505. Skripsi. Jurusan Farmasi FMIPA Unpad, Sumedang. 64 hlm

Muharni, S., Almahdy, dan R. D. Martini. 2013. Efek Penggunaan Suplemen Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) dan Angkak (Monascus purpureus) dalam Meningkatkan Trombosit pada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Instalasi Rawat Inap Ilmu Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 1(2): 57-61.

Nettina, S. M., B. Jay. 2016. Lippincott Manual Of Nursing Practice: 10th Edition.

Parimin, 2005. Jambu Biji. Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pusparini. 2004. Kadar Hematokrit dan Trombosit sebagai Indikator Diagnosis Infeksi Dengue primer dan sekunder. Jurnal Kedokteran Trisakti 23(2): 51-6.

Rindiastuti, Y., dan K. D Tyasari. 2008. Potensi Monascus Purpureus Rice Strain TNP-13 Disfungsi Endotel, Fakultas Kedokteran Sebelas Maret, Solo.