Daun Kemangi Si Harum Penurun Tekanan Darah

Adi (2008) mengatakan bahwa dengan meningkatnya penyakit kardiovaskular dan minimnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani hipertensi adalah dengan pengobatan secara herbal atau terapi alami. Masyarakat sangat meminati pengobatan herbal berupa jus dari buah dan sayuran karena berasal dari bahan alami dan jauh lebih baik untuk kesehatan. Salah satu penanganan penyakit hipertensi secara alami adalah menggunakan daun kemangi

Leaf Sweet Basil isolated on white background

Kemangi adalah tanaman yang mudah didapatkan tersebar hampir diseluruh Indonesia karena dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan (Sudarsono et al., 2002). Secara tradisional tanaman kemangi digunakan sebagai obat sakit perut, obat demam, menghilangkan bau mulut, dan sebagai sayuran. O. sanctum memiliki senyawa aktif seperti minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin dan fenol. Beberapa golongan kandungan kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Klebsiella pneumonia seperti senyawa alkaloid, minyak atsiri dan fenol. Sifat dari penghambatan ini disebut sebagai bakteriostatik atau bakteriosida (Hadipoentyanti dan Wahyuni, 2008).


Armilawati (2007) mengatakan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi dikalangan masyarakat Indonesia dan merupakan urutan nomor tiga penyebab utama kematian untuk semua umur setelah stroke dan tuberkulosis. Menurut Depkes (2008), penduduk Indonesia mengalami penyakit hipertensi sebesar 31,7 %. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit yang tidak memiliki tanda dan gejala yang jelas ini mampu menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penyakit hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam.


Hal ini dibuktikan melalui penelitian Efa (2007) yaitu rebusan 1 gr daun kemangi dalam 250 cc air sehingga didapat air rebusan sebanyak 125 cc, mampu menurunkan tekanan darah normal pada perempuan dewasa berusia 18-25 tahun hingga 9,33 mmHg pada tekanan sistolik dan 5,6 mmHg pada tekanan diastolik. Zaveri et al., (2011) menjelaskan penelitian mengenai efek dari ekstrak kemangi terhadap gagal ginjal akut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus yang mengalami gagal ginjal akut. Diberikan ekstrak kemangi, dengan dosis 500 mg/kgBB, diberikan selama 10 hari dapat menurunkan blood urea dan serum creatinine. Daun kemangi mengandung senyawa flavonoid dan magnesium sebagai antioksidan yang memiliki khasiat melebarkan pembuluh darah dan melancarkan sirkulasi darah. Daun kemangi kaya akan mineral makro yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium, juga mengandung betakaroten dan vitamin C. Daun kemangi juga mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri (Hariana, 2008).

Sweet Basil leaves on white background.

Daun kemangi mengandung senyawa flavonoid dan magnesium sebagai antioksidan yang memiliki khasiat melebarkan pembuluh darah dan melancarkan sirkulasi darah. Daun kemangi kaya akan mineral makro yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium, juga mengandung betakaroten dan vitamin C. Daun kemangi juga mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri (Hariana, 2008).


Menurut Susilo dan Wulandari (2011:48-52) mengatakan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dipengaruhi oleh beberapa hal seperti karena faktor genetik, umur, jenis kelamin, stres, kegemukan, merokok, konsumsi alkohol serta banyaknya mengonsumsi garam dan makanan yang mengandung lemak berlebihan dan kurang olahraga.
Kemangi juga sangat baik dalam memelihara kesehatan mulut dari kuman karena kandungan ekstrak daun kemangi sebagai antibakteri antara lain flavonoid dan tanin. Menurut Adi (2010) ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai
antibakteri memiliki kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM) terhadap S.aureus pada konsentrasi sebesar 16,33% dan 50%. Penelitian lain membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 9 mm dan 3 mm pada konsentrasi 100 mg/mL dan 50 mg/mL (Khalil, 2013).


Senyawa tanin berperan sebagai antibakteri karena memiliki kemampuan membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen, jika terbentuk ikatan hidrogen antara tanin dengan protein maka protein akan terdenaturasi sehingga metabolisme bakteri menjadi terganggu (Makkar, 1993). Sedangkan mekanisme kerja Flavonoid dengan cara merusak membran sel bakteri pada bagian fosfolipid sehingga mengurangi permeabilitas yang mengakibatkan bakteri mengalami kerusakan (Kim et al., 1995).
Kemangi tentunya memiliki banyak khasiat yang belum banyak diketahui, selain aromanya yang harum herba tersebut juga dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah pertumbuhan bakteri pada mulut sehingga sangat cocok dijadikan sebagai bahan penyegar mulut dan solusi hipertensi.


DAFTAR PUSTAKA
Adi, D.C., 2010, Aktivitas Antbakteri Ekstrak dan Infusa Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Stpahylococcus aureus Isolat Abses Kulit, Thesis, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (Abstr): 1.
Sudarsono, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA & Purnomo, 2002, Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian, Sifat-Sifat, dan Penggunaannya), Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, Jakarta, Halaman 136-140
Hadipoenyanti, E & Wahyuni, S, 2008, Keragaman Selasih (Ocimum Spp.) Berdasarkan Karakter Morfologi, Produksi dan Mutu Herba, halaman 141- 148
Armilawati, dkk. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS : Makassar.
Departemen Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia-Tahun 2007. Depkes RI :Jakarta.
Efa, Yosia. 2007. Peran Daun Kemangi (Ocimum americanum ‘Lime’) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Wanita Dewasa. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Zaveri, M. Desai, N. & Monaliya, V. 2011. Effect Of Ocimum Basilicum On Cisplatin Models Of Acute Renal Failure. Vol 1(2).
Ward, J. Clarke, R. & Linden, R. 2012. At a Glance Fisiologi .Jakarta: Erlangga.
Susilo, Y. & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi .Yogyakarta: Andi.
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Depok: Penebar Swadaya.
Khalil, A. 2013. Antimicrobial Activity of Ethanolic Extracts of Ocimmum 55 basilicum leaf from Saudi Arabia. Journal of Biotechnology. Saudi Arabia. pp.1-4.
Kim, JM, Marshall, MR, Cornell, JA & Boston, W, 1995, antibacterial Activity of Carvacrol, Citral and Geraniols Against Salmonella typhimurium in Culture Medium and on Fish Cubes, J Food Sci, 69 (6): 1365-1366.
Makkar, 1993, Gravimertric Determination Of Tannins and Their Correlation With Chemical nd Protein Precipitation Methods. Journal of The Science pf Food and Agriculutre. 61:161-165