Temulawak Sebagai Obat Kolesterol (part 2)

Tumbuhan yang menghasilkan rimpang ini memiliki khasiat yang telah dibuktikan baik secara empirik maupun ilmiah (Said, 2007). Salah satu khasiatnya yaitu sebagai penurun kadar kolesterol (Herliana, 2013)

Glass cup of hot tea and fresh turmeric roots on wooden table, above view (by freepik)

Efek tersebut diduga disebabkan karena adanya kandungan senyawa kimia aktif berupa kurkumin yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) (Nilawati dkk, 2008).

Hasil penelitian Septiana et al (2006) menyebutkan bahwa kandungan kurkumin pada ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) mampu menghambat oksidasi LDL dan akumulasi kolesterol ester pada makrofag. Mekanisme kurkumin dalam temulawak untuk menurunkan kolesterol adalah karena fungsinya sebagai kolagoga (perangsang empedu). Aktivitas kolagoga rimpang temulawak ditandai dengan meningkatnya produksi dan sekresi empedu, dengan meningkatnya pengeluaran cairan empedu maka akan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi (Dalimartha, 2006).

SUMBER :

Penulis : Bella Amalia

Dalimartha, S., 2006, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 4, 182-183, Puspa Swara, Jakarta.

Herliana, E. 2013. Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta: Fmedia.

Nilawati, S., Krisnatuti, D., Mahendra, Djing, O.G. 2008. Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus

Septiana, A. T., Dwiyanti, H., Muchtadi, D. and Zakaria, F., 2006, Penghambatan Oksidasi LDL dan Akumulasi Kolesterol pada Makrofag oleh Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb), Teknologi dan Industri Pangan, XVII (3), 224-225.