BEE POLLEN SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA PANGAN (page 2)

Nutrien bee pollen terkandung dalam polen lebah meliputi karbohidrat, asam amino, vitamin dan mineral. Karbohidrat merupakan nutrien dengan presentase paling tinggi, yaitu sekitar 70%. Asam amino dalam polen lebah terdiri dari 18 asam amino, baik esensial maupun non-esensial dengan prolin dan lisin sebagai asam amino utama.

https://www.freepik.com/free-photo/pollen-honey_26542831.htm#fromView=search&page=1&position=3&uuid=d53b018b-e309-4dc2-a0cf-258071d2c48e

Asam-asam amino lainnya adalah fenilalanin, tirosin, glutamat, dan asam aspartat. Senyawa fitokimia dalam polen lebah meliputi senyawa turunan flavonoid, alkaloid, dan asam askorbat.

Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa senyawa fitokimia tersebut mendukung aktivitas bee pollen, baik sebagai zat  antioksidan atau sebagai senyawa antibakteri. Senyawa turunan flavonoid dalam polen lebah diantaranya adalah pinosembrin, pinobanksin, krisin, galangin, kuersetin, luteolin, dan kaemferol (Miraglio, 2002).

Asam-asam organik bee pollen berperan dalam menentukan rasa dan aktivitas antibakteri bee polen. Asam organik utama dalam polen lebah adalah asam glukonat. Asam-asam organik lainnya antara lain adalah asam butirat, asam asetat, asam formiat, asam laktat, asam suksinat, asam malat, asam sitrat, asam maleat, dan asam piroglutamat (Kartika, 2013).

https://www.freepik.com/free-photo/closeup-female-halictus-scabiosae-collecting-pollen-from-yellow-flower_17649757.htm#fromView=search&page=1&position=31&uuid=d53b018b-e309-4dc2-a0cf-258071d2c48e

Penelitian Sholikhah (2012) dalam analisis fitokimia ekstrak etanol bee pollen, positif mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak dinding sel dari bakteri, dengan terganggunya dinding sel akan menyebabkan lisis pada sel.

Senyawa flavonoid berperan dalam perusakan fosfolipid pada membran sitoplasma bakteri, ion H+ dari flavonoid akan menyerang gugus polar (gugus fosfat) sehingga molekul fosfolipid akan terurai menjadi gliserol, asam karboksilat dan asam fosfat. Hal ini mengakibatkan fosfolipid tidak mampu mempertahankan bentuk membran sitoplasma, akibatnya membran sitoplasma akan bocor dan zat-zat untuk metabolisme sel bakteri akan terbuang keluar hingga bakteri akan mati.

Selanjutnya page 3…

Sumber :

Penulis : Nadila Zulfa

Miraglio, A. M. 2002. Honey Health and Therapeutic Qualities. National Honey Board.http://www.biologiq.nl/UserFiles/Compendium%Honey%202002.p df honey health. (Diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

Sholikhah, M. 2012. Analisis Fitokimia dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Produk Sarang Lebah Trigona incisa Terhadap Streptococcus sobinus dan Candida albicans. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuam Alam :UNMUL