Bahan Baku Obat-Obatan Alami dari Jahe (page 3)

Kandungan jahe yang begitu kompleks menjadikan jahe memiliki segudang manfaat bagi manusia. Jahe banyak mengandung berbagai fitokimia dan fitonutrien. Beberapa zat yang terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin, damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan musilago. Minyak atsiri jahe mengandung zingiberol, linaloal, kavikol, dan geraniol.  (Suranto, 2004).

ginger-glass-bowl-with-powdered-ginger-isolated-white-background (by freepik)

Berkaitan dengan unsur kimia yang dikandungnya, jahe dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam industri, antara lain sebagai berikut: industri minuman (sirup jahe, instan jahe), industri kosmetik (parfum), industri makanan (permen jahe, awetan jahe, enting-enting jahe), industri obat tradisional atau jamu, industri bumbu dapur (Prasetyo, 2003).

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe (Prihatman , 2000), yaitu:

  1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak

Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.

  • Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit

Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.

  • Jahe merah

Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

fresh-ginger-zingiber-officinale-jahe-bamboo-plate (by freepik)

Dari tiga varietas jahe yang telah disebutkan, jahe memiliki kandungan umum yang dimiliki di setiap varietas jahe, diantaranya kandungan vitamin A, B, C, lemak, protein, pati, dammar, asam organic, oleoresin (gingerin) selain itu, rimpang jahe juga mengandung minyak asiri dan oleoresin. Oleoresin merupakan campuran resindan minyak asiri yang diperoleh dari pelarut organic. Berdasarkan kandungan minyak asirinya, jahe merah memiliki kadar yang paling tinggi, setelah itu disusul oleh jahe putih kecil dan jahe gajah. Meskipun demikian, jahe gajah lebih dikenal daripada jahe merah. Hal tersebut dikarenakan jahe gajah sering digunakan sebagai bumbu dapur, rempah-rempah, dan bahan obat-obatan.

SUMBER :

Penulis : Bella Amalia

Prasetyo Y.T. 2003. Teknologi Tepat Guna INSTAN Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Prihatman, K. 2000. Budidaya Jahe. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan. BAPPENAS. Jakarta.

Suranto A. 2004. Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Penerbit Agromedia Pustaka, Tangerang.