Salah satu riset kesehatan yang paling menarik sekarang ini adalah bidang nutrien antioksidan. Pengkajian mengenai radikal bebas dan antioksidan saat ini semakin berkembang. Hal ini didasari karena sebagian besar penyakit degeneratif seperti kanker, aterosklerosis, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, katarak, dan lain sebagainya disebabkan oleh radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh (Silalahi, 2006).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi berantai senyawa radikal bebas (Sies, 1997). Radikal bebas adalah suatu molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada disekitarnya.
Radikal bebas sangat berbahaya karena tingginya reaktivitasnya yang mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru. Bila senyawa radikal baru tersebut bertemu dengan molekul lain, maka akan terbentuk radikal baru lagi dan seterusnya hingga terjadi reaksi berantai (Hariyatmi, 2004).
Jumlah radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif sel, yaitu pada keadaan jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan (Winarsi, 2007). Hal tersebut dapat memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabaetes militus dan kanker (Juniarti dkk., 2009). Radikal bebas dapat dijumpai pada lingkungan beberapa logam misalnya besi dan tembaga, asap rokok, polusi udara, obat, bahan beracun, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan sinar ultraviolet matahari yang menyebabkan radiasi (Winarsi, 2007).
Sumber :
Penulis : Bella Amalia
Hariyatmi. 2004. Kemampuan vitamin C sebagai antioksidan Terhadap radikal bebas pada lanjut usia. Jurnal MIPA vol 14 No.1. Surakarta. UMS.
Juniarti, O.D., Yuhernita. 2009. Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (BSLT) dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga. Makara Sains. 13(1):50-54.
Sies S. 1997. Oxidative stress: oxidants and antioxidants. Experimental Physiology. 82: 291-5.
Silalahi, Jansen. 2006. Makanan Fungsional. Kanisius. Yogyakarta; hal 40.
Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami & Radikal Bebas:Potensi Dan Aplikasinya Dalam Kesehatan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.