You are currently viewing Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis (page 1)

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis (page 1)

Manggis memiliki nama latin Garcinia mangostana Linn. Spesies ini termasuk famili Clusiaceae dan merupakan spesies dari genus Garcinia. Manggis merupakan tumbuhan yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia dan Indonesia.

https://www.freepik.com/free-photo/fruit-punctured-stick_1014032.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=31cd036e-fc2e-44bc-9ce7-db7941f99fc0

Buah manggis panen pada bulan November hingga bulan Maret, setiap panen manggis dapat menghasilkan buah hingga 20 ton atau 200.000 buah (untuk lahan 1 hektar). Kulit buah manggis merupakan komponen terbesar dari buah manggis, yaitu sebesar 60,82% dari berat buah utuh, sedangkan daging buahnya sendiri hanya 35,51% dari buah utuhnya (Kastaman, 2007). Manggis mempunyai berat buah utuh rata-rata 107,37 gram, sehingga 1 buah manggis mempunyai berat kulit buah rata-rata sebesar 65,52 gram (Wisatya et al., 2010).

Kulit buah manggis merupakan bagian terbesar dari buah manggis yang dikategorikan sebagai limbah. Banyak kulit buah manggis yang terbuang sia-sia setiap panen dan akan menjadi sampah, sedangkan manfaat dari kulit buah manggis sangat banyak. Simplisia kulit buah manggis mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid dan kuinon, serta unsur natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, zinc, dan tembaga (Obolskiy et al., 2009).

https://www.freepik.com/free-photo/fresh-mangosteen-white_1272157.htm#fromView=search&page=1&position=26&uuid=442701ac-f883-4477-aee4-d50819470ab9

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit buah manggis memiliki sifat fungsional bagi kesehatan karena mengandung berbagai senyawa antioksidan, seperti senyawa fenolik atau polifenol, termasuk di dalamnya xanton dan epikatekin, di samping senyawa antosianin dan tanin. Senyawa xanton meliputi mangostin, mangostenol A, mangostinon A, mangostinon B, trapezifolixanton, tovofilin B, alfa mangostin, beta mangostin, garsinon B, mangostanol, dan gartanin (Obolskiy et al., 2009; Mahabusarakam et al., 2000; Jung et al., 2006).

Senyawa xanton memiliki sifat antioksidan, antidiabetic, antikanker, antiimflammatory, hepatoprotective, immunomodulation, dan antibakteria, mampu menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon, antifungal, serta antiplasmodial (Widayanti et al., 2009). Kulit buah manggis dapat dimanfaatkan di antaranya sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan yang dibuat dalam bentuk kapsul untuk suplemen diet, bahan pembuat kosmetik, dan dapat mencegah terjadinya artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak) (Wisatya et al., 2010).

Sumber :

Penulis : Nastasya Putrinda Editha

Kastaman, R. 2007. Analisis Prospektif Pengembangan Produk Olahan Manggis (Garcinia mangostana) dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani (Studi Kasus di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal Agrikultura 18 (1).

Obolskiy, D., Pischel, I., Siriwataametanon, N., dan Heinrich, M. Garcina mangostana L: A Phytochemical and Pharmacological Review. Phytother Res 23(8): 1047 – 1065.