Jamu, Obat Tradisional Indonesia (page 2)

Jamu, sebagai obat tradisional yang muncul dari pengalaman masa lalu dan tertanam dalam budaya masyarakat, tidak bisa berhenti tetapi terus berubah dan berkembang. Seiring dengan pengobatan konvensional, ia berbagi masalah dalam penggunaan yang tepat dan rasional. Ini termasuk kualifikasi dan lisensi penyedia, penggunaan yang tepat dari produk berkualitas baik, komunikasi yang baik antara penyedia obat tradisional dan pasien dan penyediaan informasi ilmiah dan panduan kepada publik (WHO, 2002).

https://www.freepik.com/free-photo/traditional-indian-drink-turmeric-golden-milk_9943892.htm#query=jamu&position=12&from_view=search&track=sph&uuid=a0c98690-f0dd-4ad6-9fce-fefa0d0e561c

WHO mendorong penggunaan dan pengembangan obat tradisional sebagai cara yang mudah diakses dan terjangkau untuk menyediakan perawatan kesehatan bagi semua orang (WHO, 2005). Meskipun efek farmakologis dari beberapa konstituen jamu telah dicatat, ada kekurangan nyata dari catatan atau data tertulis yang melaporkan keefektifan obat jamu, terutama jamu gendong. Untuk memastikan penggunaan yang benar dari produk-produk tersebut, pemerintah Indonesia (NADFC) telah membagi tanaman obat menjadi tiga kategori berdasarkan cara mereka disiapkan dan berdasarkan penilaian bukti kemanjurannya, obat-obatan herbal terstandar, dan fitofarmaka (fitomedisin; peraturan nr. HK.00.05.4.2411, 2004).

https://www.freepik.com/free-photo/glasses-with-flavored-fruit-juice-desk_9568057.htm#query=jamu&position=5&from_view=search&track=sph&uuid=11ce7a66-1798-43b1-a0f7-1228c50083e9

Semua persiapan harus memenuhi kriteria keselamatan dasar. Efek terapi jamu harus didukung oleh data empiris. Kemanjuran obat-obatan herbal terstandarisasi harus dibuktikan dalam uji praklinis dan standardisasi pada bahan aktif diperlukan, sedangkan untuk kemanjuran fitofarmaka, uji klinis harus dilakukan. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Pusat Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (Sentra P3T) pada tahun 1995. Kegiatan-kegiatan Centre mencakup penelitian tentang obat-obatan herbal, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia serta layanan perawatan berbasis obat-obatan herbal.

Program-program lain termasuk pemilihan, pengujian, sertifikasi, registrasi / lisensi, inventaris, penyaringan, pengujian klinis, pemanfaatan dan evaluasi obat tradisional, dan penyusunan undang-undang yang berlaku untuk perawatan tradisional.

Sumber :

Penulis : Fajar Abhirama

Limyati, D.A., Juniar B.L.L. 1998. Jamu Gendong, A Kind of Traditional Medicine In Indonesia: The Microbial Contamination of Its Raw Materials and End Product. Journal Ethnopharmacol 6: 201-208.

Riswan S, Roemantyo HS. Jamu as traditional medicine in Java. Indonesia.South Pacific Study 2002, 23(1): 1-10.

Suharmiati. 2003. Menguak Tabir dan Potensi Minuman tradisional Gendong. Penerbit Agromedia Pustaka. Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Close Menu