Cincau Hitam Sebagai Minuman Herbal Praktis dan Bergizi

Perubahan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin kritis terhadap konsumsi makanan dan minuman, umumnya masyarakat semakin selektif dalam memilih suatu produk pangan untuk menjaga kesehatan dalam tubuhnya. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Cincau hitam yang sering dikenal sebagai janggelan merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam suku Labiate.Cincau hitam (Mesona palustris BL) merupakan salah satu bahan makanan tradisional Indonesia yang dikenal sebagai pengobatan tradisional masyarakat. Bagian tanaman cincau hitam yang mempunyai kegunaan adalah bagian daun dan bagian batangnya yang dapat menghasilkan ekstrak gel cincau yang lebih banyak (Widyaningsih, 2007). Komponen bioaktif yang terdapat dalam cincau antara lain golongan sterol, stigmasterol, tripterpene oleanolic acid, ursolic acid, flavonoid, polifenol, glikosida, dan saponin (Hung dan Yen, 2001). Senyawa fenolik yang terdapat pada cincau hijau (Hsian tsao) dan cincau hitam memiliki kemampuan sebagai antioksidan, immunomodulator, dan senyawa antikanker (Widyaningsih, 2010). Aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan total fenol, semakin tinggi kandungan fenol dalam suatu bahan maka semakin tinggi aktivitasnya sebagai antioksidan (Huang dan Prior, 2005).

Selain itu, kandungan senyawa antioksidan dalam ekstrak cincau hitam mampu meningkatkan status antioksidan endogen yang mampu mengurangi kerusakan oksidatif pada jaringan serta meningkatkan aktivitas enzimatik dalam hari (Veereshwarayya dan Thiruvengadam, 2004). Aktivitas enzimatik merupakan sistem pertahanan yang secara alami berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksida lipid. Cincau hitam yang diekstrak memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Ekstrak air cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm (Widyaningsih dan Pujangga, 2013). Nilai IC50 menunjukkan bahwa potensi cincau hitam sebagai bahan pangan praktis dan bergizi memiliki potensi antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas.

Senyawa fenol pada cincau hitam berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan efek scavenging pada radikal bebas untuk mengobati suatu penyakit tertentu (Melodita, 2011). Selain itu, senyawa aktif polifenol mampu melindungi kerusakan DNA pada limfosit manusia yang terkena hidrogen peroksida dan irradiasi sinar UV (Lai et al., 2001). Cincau hitam juga dapat digunakan sebagai penurun panas dalam, demam, sakit perut (perut mual), diare, batuk, sariawan, pencegah gangguan pencernaan dan penurunan tekanan darah tinggi (Ruhnayat, 2002). Sehingga, cincau hitam merupakan alternatif bahan praktis dan bergizi yang dapat dikembangkan menjadi produk-produk fungsional lainnya.

Cincau hitam memiliki banyak potensi baik dalam mengatasi beberapa penyakit, seperti kolesterol, hipertensi, atau sebagai hepatoprotektor. Olahan produk berbasis cincau hitam misalnya effervescent dengan penambahan daun pandan dan jahe merah, liang teh dan teh instan berbasis cincau hitam dengan penambahan daun pandan wangi, dan kayu manis, gel cincau hitam komersial mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap efek pencegahan terhadap kenaikan kadar kolesterol darah, trigliserida, LDL, dan menaikkan kadar HDL (Dhesti, 2014; Amelia, 2014; Etikasari, 2014).

Hal ini disebabkan oleh cincau hitam mengandung kadar antioksidan, fenol, flavonoid, dan serat larut yang mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, LDL, dan meningkatkan HDL dalam darah. Penambahan daun pandan wangi, kayu manis, daun bungur juga memberikan pengaruh pada profil lipid darah. Hal ini disebabkan daun pandan wangi mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, polifenol, dan zat warna. Kandungan tersebut mampu menghambat aktivitas kerja enzim HMG-KoA reduktase dan menghambat penyerapan kolesterol di dalam pencernaan (Rahmani, 2013).

Komponen lain yaitu kayu manis juga mengandung komponen aktif yang berpotensi sebagai antioksidan, antara lain eugenol, safrol, sinamaldehid, tannin, kalsium oksalat, dan kamfer. Manfaat kayu manis adalah dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan endapan lemak (Rahmani, 2015). Penambahan jahe merah yang mengandung kadar fenol yang tinggi sebagai antioksidan fenolik pada jahe (Lee dan Shibatomo, 2002). Serat larut pada cincau hitam mampu mengatasi peningkatan kolesterol dalam darah karena serat larut dapat meningkatkan kadar HDL sehingga mampu mengangkut kolestereol dari hati menuju jaringan. Mengonsumsi serat pangan dalam jumlah banyak mampu memberikan pertahanan tubuh terhadap timbulnya penyakit seperti kanker usus besar, penyakit kardiovaskular, dan kegemukan (Mayes, 1997).

Potensi lain dari cincau hitam adalah dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Septian, 2014). Mekanisme penurunan tekanan dari minuman herbal yaitu dengan fenol akan mendonorkan salah satu atomnya untuk mengikat senyawa reaktif yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Senyawa turunan fenol yaitu asam kafeat yang berperan sebagai penghambat reseptor α dan β serta membantu dalam proses diuretik. Asam kafeat bekerja menuju pusat jaringan yaitu sebagai α1 blocker  merupakan reseptor untuk pembuluh darah. Pada mekanisme hipertensi, angeostensin II menempel pada reseptor α1 yaitu reseptor yang mengatur kerja pembuluh darah sehingga akan menyebabkan vasokonstriksi. Asam kafeat akan menempel pada reseptor tersebut, sehingga angeostensin II tidak bisa menempel kembali yang mengakibatkan renggangnya kembali pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga darah akan mudah mengalir ke jantung. Ekstrak etanol dan ekstrak air dari cincau hitam mempunyai efek hepatoprotektor yang dapat menurunkan radikal bebas reaktif yang berpotensi merusak membran dan meningkatkan aktivitas dari enzim antioksidan hepatik (Widyaningsih dan Pujangga, 2013). Selain itu, diduga adanya komponen hidrokoloid atau gum yang terkandung di dalamnya (komponen pembentuk gel) (Haryadi dan Bangun, 2002).

Tanaman cincau hitam dengan penambahan lain seperti daun pandan, kayu manis, jahe merah dan lain sebagainya telah terbukti memiliki beberapa senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubub diantaranya adalah senyawa polifenol, alkaloid, sinamaldehid, dan lain-lain sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki. 2014. Efek Hipokolesterolemik Teh Instan Berbasis Cincau Hitam (Mesona palustris Bl) Yang Diuji Secara In Vivo. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Chiang C.E.W., Ying E.S., Tan Y.P., Wong Z.C., Lye P.Y., and Tan L.N. 2012. Antioxidant and Sensory Properties of Thai Herbal Teas with Emphasis on Thunbergia laurifolia Lindl. Chiang Mai J. Sci.: 39(4): 599-609

Dhesti, Adin P. 2014. Pengaruh Pemberian Liang Teh Berbasis Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl.) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus Wistar. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang

Etikasari, Mey. 2014. Efek Preventif Serbuk Effervescent Berbasis Cincau Hitam Terhadap Kadar Kolesterol. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Haryadi, D.P. and P.N. Bangun, 2002. Purification og gel forming component extracted from janggelan (Mesona palustris BL) and characterization of the resulted gel. Proceeding of the Seminar PATPI, Malang, pp: 30-31.

Hung, C.Y. dan G.C. Yen, 2001. Extraction dan Identification of Antioxidative Components of Hsian-tsao (Mesona Procumbens Hemsl). Academic Press. Retrieved from: http://www.idealibrary. com. (diakses pada tanggal 22 Juli 2019)

Lai L.S., Chou S.T., and Chao W.W., 2001. Studies on the Antioxidative Activities of Hsian-tsao (Mesona procumbens Hemsl) Leaf Gum. Journal Agriculture Food Chemistry. Vol 49 (2): 963-968

Lee, K. G. and Shibatomo T. 2002. Determination of Antioxidant Potential of Volatile Extracts Isolated from Various Herb and Spices. J. Agric Food Chem. 50(17):4947-4952.

Mayes, P.A. 1997. Lipid Transport & Storage. Dalam : Murry R.K., D.K. Granner., P.A, Mayes., dan V.W. Rodwel. 2003. Harper Biochemistry 24th ed. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Melodita, R. 2011. Identifikasi Pendahuluan Senyawa Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Cincau Hitam (Mesona palustris BL) dengan Perlakuan Jenis Pelarut. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.

Tinggalkan Balasan

Close Menu