Kandungan jahe yang begitu kompleks menjadikan jahe memiliki segudang manfaat bagi manusia. Jahe banyak mengandung berbagai fitokimia dan fitonutrien. Beberapa zat yang terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin, damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan musilago.
Minyak atsiri jahe mengandung zingiberol, linaloal, kavikol, dan geraniol. (Suranto, 2004). Berkaitan dengan unsur kimia yang dikandungnya, jahe dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam industri, antara lain sebagai berikut: industri minuman (sirup jahe, instan jahe), industri kosmetik (parfum), industri makanan (permen jahe, awetan jahe, enting-enting jahe), industri obat tradisional atau jamu, industri bumbu dapur (Prasetyo, 2003).
Manfaat yang menarik untuk dibahas adalah manfaat jahe sebagai bahan baku obat-obatan alami untuk berbagai penyakit. Sangat disayangkan apabila melihat kebiasaan masyarakat sekarang yang bergantung pada obat-obatan non-alami. Walaupun sudah terjamin secara klinis tetap saja apabila gaya hidup masyarakat berubah untuk lebih sering mengonsumsi bahan-bahan alami seperti jahe, maka pengeluaran biaya kesehatan akan lebih murah dan minim efek samping.
Manfaat jahe untuk keperluan pembuatan obat-obatan, khususnya obat herbal seperti obat masuk angin dan sakit perut. Hal tersebut terbukti ampuh karena memiliki efek farmakologis yang berkhasiat sebagai obat dan mampu memperkuat khasiat obat yang dicampurkannya. Adapun manfaat secara pharmakologi lainnya adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
SUMBER :
Penulis : Bella Amalia
Prasetyo Y.T. 2003. Teknologi Tepat Guna INSTAN Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Suranto A. 2004. Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Penerbit Agromedia Pustaka, Tangerang.